JAKARTA - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional
(Kompolnas), Hamidah Abdurrachman menyatakan pihaknya menyesalkan
terkait kasus penembakan yang dilakukan Wakapolres Bukittinggi Kompol
Arif Budiman terhadap Brigadir Elmi Waldi (EW), staf bagian umum Polres
Bukittinggi.
"Kasus keributan antar anggota polri dan Wakapolres yang terjadi di
Polres Bukittinggi sangat memprihatinkan. Kasus-kasus polisi dengan
kondisi jiwa yang labil menambah jumlah anggota Polri yang bertindak di
luar batas," ujar Hamidah melalui pesan singkat kepada Okezone, Selasa
(4/6/2013).
Hamidah menambahkan, seharusnya atasan tidak perlu melakukan seperti itu
terhadap anak buahnya. Pasalnya, Brigadir ini hanya menuntut gaji yang
tidak dibayarkan selama empat bulan terakhir.
"Kompolnas akan melakukan klarifikasi kasus tersebut kepada Kapolda, dan
langkah-langkah yang sudah di ambil untuk mengatasi kasus tersebut,"
paparnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang anggota bintara di Mapolres
Bukittinggi, Sumatera Barat terpaksa dirawat di rumah sakit akibat luka
tembakan senjata api (senpi) pimpinannya.
Oknum anggota berpangkat Brigadir ini terpaksa dihadiahi timah panas
lantaran mengamuk di ruang Seksi Keuangan dan nekat mengancam Wakapolres
Bukittinggi dengan sebilah parang.
Brigadir Elmi Waldi (EW) adalah staf bagian umum Polres Bukittinggi,
Sumatera Barat langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk
menjalani perawatan medis lantaran menderita luka tembak di bagian bawah
betis kaki kanan.
Kapolres Bukittinggi, AKBP Eko Nugrohadi mengatakan, insiden penembakan
terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Bintara yang dikenal nakal ini
tiba-tiba datang ke kantornya di Polres Bukittinggi.
Brigadir EW kemudian mengamuk di bagian Kasi Keuangan dan meminta
gajinya yang selama empat bulan terakhir tidak dibayar segera
dibayarkan. Ia bahkan memukul Kasi Keuangan Iptu Khairul sehingga
mengakibatkan keningnya bengkak.
Setelah memukul Kasi Keuangan, Brigadir EW kemudian keluar ruangan, dan
kembali sambil membawa sebilah parang mencari Iptu Khairul. Lantaran
yang dicari tidak berada di tempat, oknum polisi yang tidak masuk dinas
sejak empat bulan terakhir ini merusak pintu dan meja kantor.
”Sewaktu datang itu dia mengancam, nanti kalau gaji saya tidak keluar
saya bunuh kalian semuanya. Terus dia pergi lagi, pukul 13.00 WIB lewat
dia datang lagi bawa parang cari saya. Karena saya tidak ada, dia ngamuk
lalu datang Pak Wakapolres,” tutur Iptu Khairul.
Brigadir EW bahkan sempat mencaci maki Wakapolres Kompol Arif Budiman
dengan mengeluarkan kata-kata kotor. “Mentang-mentang tinggi pangkat
kau, kau tahan gaji saya ku bunuh kau,” kata Iptu Khairul menirukan
ucapan pelaku.
Dia menambahkan, Brigadir EW memang dikenal anggota yang kerap berkasus
lantaran lama tidak masuk dinas. Ia pun pernah disidang disiplin akibat
kelakuannya mengonsumsi narkoba.
Wakapolres Kompol Arif Budiman yang melihat ulah arogan pelaku kemudian
memberikan tembakan peringatan ke atas. Namun, oknum bintara ini tetap
tidak menghiraukan perintah meletakkan parangnya, tetapi justru
mengayunkan parangnya di depan Wakapolres.
(hol)
Kompolnas Akan Klarifikasi Kasus Wakapolres Tembak Oknum Bintara | Selasa, 04 Juni 2013 11:31 wib
Posted By KABA NAGARI 4 KOTO on 04.52
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar