RSS Subscription

Subscribe via RSS reader:
Subscribe via Email Address:
 

Wisnu Perkosa Korban Sebelum Dibunuh | Kamis 16/05/2013

Posted By KABA NAGARI 4 KOTO on 23.56
BUKITTINGGI, METRO-Pengakuan mengejutkan keluar dari mulut Wisnu Sadewa (32)— pembunuh berantai asal Pakansinayan, Kecamatan Banuhampu, Rabu (15/5). Satu dari dua korban yang dibunuhnya, terlebih dahulu diperkosa sebelum dihabisi. Korban adalah Rusyda Nabila (16)— pelajar kelas I Pondok Pesantren Diniyah V Jurai, Sungaipua, Agam.
“Hanya satu orang yang saya perkosa. Sementara satu korban lain, hanya saya ambil perhiasan dan barang berharganya, tidak diperkosa,” ungkap Wisnu kepada penyidik Polres Bukittinggi, Rabu (15/5)
Pria yang akrab disapa Brekele —karena rambutnya yang keriting itu, kemarin, kembali diperiksa penyidik. Wisnu mengaku, korban Nabila sebelum dibunuh memang diperkosanya. Setelah itu, pelaku menghabisi nyawa pelajar itu dengan cara menusuk korban sebanyak lima kali. Wisnu membunuh Nabila dengan pisau dan menusukkannya ke leher belakang Nabila.
Tidak hanya sampai di sana, karena melihat Nabila masih menjerit, pelaku langsung menusukkan pisau dapur dua kali ke leher kiri dan kanan, hingga Nabila tidak bergerak lagi. Ketika dalam keadaan sekarat tersebut, pelaku langsung membuka baju kaos korban, dan melilitkannya ke leher korban sampai betul-betul tidak bergerak. Setelah yakin Nabila sudah tewas, Wisnu langsung menutupi Nabila dengan daunan dan menggali kuburan.
“Hasil pemeriksaan terhadap pelaku, Nabila juga ditusuk ketika dia sudah berada di dalam liang kubur, sehingga korban mengalami tujuh tusukan yang menyebabkan putusnya beberapa urat di leher Nabila,” jelas Wakapolres Bukittinggi, Kompol Arief Budiman SH SIK.
Sementara, untuk korban Nefrida Yanti (23) – warga Batukambiang, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Agam, Wisnu mengaku mencekik leher korban dari belakang menggunakan jilbab yang dikenakan Nefrida Yanti. Setelah yakin, korban tidak bernyawa, tersangka langsung mengambil anting-anting korban, serta HP. Tersangka meninggalkan korban dalam posisi telentang di lokasi.
“Sampai Rabu (15/5), pemeriksaan terus dilakukan. Sudah tujuh saksi dipanggil terkait kasus pembunuhan yang dilakukan Wisnu,” jelas Kompol Arief.
Hingga kini, polisi belum berhasil mengungkap apakah, Wisnu Sadewa terlibat kasus dua gadis yang dilaporkan hilang yakni, Rita asal Sungai Tanang, dan Saola warga Parabek (siswi kelas I SMKN 2 Bukittinggi). “Kami juga melakukan koordinasi dengan Polres lain, terkait kasus anak hilang,” lanjutnya.
Kompol Arief juga membantah isu tentang kabar jika Wisnu yang diduga memiliki ilmu hitam itu, kabur dari sel tahanan. “Jangankan untuk melarikan diri, dengan luka tembak pada kaki kanannya saja, yang bersangkutan sudah susah berjalan. Kami banyak mendapat telepon yang mempertanyakan kalau Wisnu Sadewa ini melarikan diri. Yah, tidak mungkin itu terjadi,” tegasnya. (wan) sumber : posmetropadang.com

Posting Komentar