RSS Subscription

Subscribe via RSS reader:
Subscribe via Email Address:
 

Wisnu Bungkam Ditanya Korban Lain 07 mei 2013

Posted By KABA NAGARI 4 KOTO on 20.57

Ditulis Oleh Redaksi.
Tuesday, 07 May 2013

Wisnu Sadewa, tersangka pembunuhan berantai di Agam.BUKITTINGGI, METRO-Penyidik Polres Bukittinggi, kesulitan membongkar akun facebook milik Wisnu Sadewa alias Brekele (32). Karena, Wisnu mengaku kerap menukar kata sandi (password) akun facebook-nya sehingga tak bisa diingatnya lagi. Selain itu, penyidik terus menelusuri alamat email cin.cin.basaga@yahoo.com yang diakuinya sering digunakannya untuk menjerat wanita incaran.
“Pengakuan Brekele, selang dua bulan terakhir, akun facebook dengan menggunakan email cin.cin.basaga@yahoo.com ini —dengan nama perempuan sebagai identitasnya—, telah mengajak 5 orang wanita untuk kopi darat (bertemu di dunia nyata-red). Namun, Brekele mengaku kelimanya menolak bertemu dengan alasan ada ujian. Namun, kita akan terus perdalam pengakuan tersangka ini,” ungkap Kasat Reskrim Polres Bukittinggi, AKP Franky M Monathen SIK, Senin (6/5).
Brekele merupakan pelaku pembunuhan berantai yang berhasil ditangkap 29 April lalu. Korban pertama Brekele yang berhasil diungkap yakni Rusyada Nabila (16), pelajar kelas I Diniyah V Jurai, warga Sungaipua, Kabupaten Agam, yang menghilang hampir satu bulan sebelum kuburnya berhasil ditemukan. Nabila dikubur di sebuah ladang, di kaki Gunung Singgalang.
Sehari kemudian, tersangka mengaku juga telah menghilangkan nyawa Nefrida Yanti (23), warga Jorong Balai Badak, Kenagarian Batukambiang, Kecamatan IV Nagari, Agam. Jasad Nefrida akhirnya ditemukan di semak-semak, sekitar 200 meter dari jalan raya menuju Kotogadang.
Dengan adanya pengakuan keluarga Rita Hayati, warga Sungai Tanang, Kabupaten Agam yang juga dilaporkan hilang oleh orang tuanya, membuat kasus pembunuhan berantai ini jadi pembicaraan di tengah-tengah masyarakat Agam dan sekitarnya. Namun sejauh ini, Brekele masih tetap bungkam kalau telah melakukan pembunuhan lain.
Dikatakan AKP Franky, penyidik kepolisian masih melacak nomor telepon terakhir Rita yang digunakan menghubungi keluarganya sebelum lebaran 2012 lalu. Sebab, nomor yang ada sebelumnya, kini sudah tidak aktif lagi. Sesuai catatan kepolisian, ada dua laporan orang hilang yang masuk ke Polres Bukittinggi. Namun, baru satu yang terungkap yaitu tentang kematian Nabila.
Sedangkan laporan dengan korban Rita Hayati masih misterius. Selain itu, terkait laporan seorang santriwati Pondok Pesantren Parabek yang juga hilang mistrerius –kasusnya sudah dilaporkan keluarga ke polisi—, polisi juga kesulitan. “Santriwati itu dilaporkan hilang satu bulan terakhir. Kita terkendala karena yang bersangkutan tidak mempunyai HP serta akun facebook-nya juga tidak dikenal,” terang AKP Franky.
Sepanjang Senin (6/5), penyidik kepolisian kembali menginterogasi Wisnu. Namun, setiap ditanya, pelaku tetap mengakui kalau hanya membunuh dua orang gadis. Dia bersikukuh tidak kenal dengan beberapa nama yang disebutkan, termasuk foto yang diperlihatkan padanya.
Selain itu, Brekele menegaskan, tidak mempunyai ilmu hitam, walau informasi yang didapat pihak kepolisian, selain kuat mengangkat semen satu tronton, dia juga mempunyai sejumlah kepandaian. Seperti, kalau ada penumpang Angdes- nya ribut-ribut, sewaktu dia pegang maka seluruh penumpang langsung tenang selama berada di mobil yang dia bawa.
Selain itu, AKP Franky menyebutkan, rekonstruksi terhadap kasus pembunuhan ini berkemungkinan akan digelar di Mapolres Bukittinggi saja, tidak di TKP langsung. Karena, hal itu tidak memungkinkan untuk dilakukan di dua TKP yang ada. “Ini demi keselamatan tersangka, walaupun tidak dilakukan oleh keluarga korban, bisa saja dilakukan masyarakat yang marah pada perbuatan tersangka,” terangnya. (wan)
sumber : http://posmetropadang.com

Posting Komentar