RSS Subscription

Subscribe via RSS reader:
Subscribe via Email Address:
 

Pamit Sekolah, Siswi Tidak Pulang Lagi | Wednesday, 08 May 2013

Posted By KABA NAGARI 4 KOTO on 12.00

Saola Wiranda (16), siswi SMKN 2 Bukittinggi yang dilaporkan hilang sejak akhir tahun lalu. AGAM, METRO-Anak pasangan Edison (57) dan Zahara Khairani (56), siswi kelas X (kelas 1-red) SMKN 2 Bukittinggi, Saola Wiranda (16), dilaporkan hilang sejak akhir 2012 lalu. Sampai sekarang, warga Jorong Parabek, Kenagarian Ladang Laweh, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam itu, keberadaannya masih tidak diketahui.
“Saat meninggalkan rumah pada 29 Desember 2012 lalu, Saola pamit pergi ke sekolah untuk mengambil rapor. Pada hari Sabtu itu, dia mengenakan pakaian pramuka. Sampai malam, Saola tidak pulang ke rumah,” terang ibu Saola, Zahara kepada POSMETRO, Selasa (7/5).
Ketika itu, Zahara berpikiran, putrinya itu tidur di rumah anaknya (kakak Saola-red) di Bukittinggi. Saola merupakan bungsu dari empat bersaudara. Karena waktu itu merupakan malam minggu, Zahara tak begitu mencemaskan ketidakpulangan si bungsu. “Karena malam minggu, saya tidak ada maksud untuk menanyakan keberadaan Saola ke kakaknya di Bukittinggi,” ungkap Zahara dengan nada sedih.
Seminggu pascakejahatan Wisnu Sadewa (32) yang menghabisi nyawa korbannya terungkap, informasi mengenai anak perempuan berusia muda yang tak kembali lagi kepangkuan orang tuanya, menguar (memberitahukan kepada orang banyak tentang hal menggemparkan-red) di wilayah hukum Polres Bukittinggi. Saola ini merupakan informasi ketiga setelah Rita Hayati (21), warga Jorong Sungai Tanang, Kabupaten Agam yang dilaporkan hilang oleh orang tuanya.
Dua korban Wisnu yang telah diakui serta jasadnya telah ditemukan pada 29 April lalu yakni Rusyada Nabila (16), pelajar kelas I Diniyah V Jurai, warga Sungaipua, Kabupaten Agam. Nabila dikubur di sebuah ladang, di kaki Gunung Singgalang setelah hilang selama sebulan.
Sehari kemudian, Wisnu mengaku juga telah menghilangkan nyawa Nefrida Yanti (23), warga Jorong Balai Badak, Kenagarian Batukambiang, Kecamatan IV Nagari, Agam. Jasad Nefrida ditemukan di semak-semak, sekitar 200 meter dari jalan raya menuju Kotogadang.
Pada Minggu pagi, terang Zahara, perasaannya mulai cemas. Kakak Saola yang tinggal di Bukittinggi, coba dihubungi melalui handphone. Tapi, jawaban yang diterima, adik bungsunya itu tidak mampir ke rumah mereka. Informasi itu, membuat keluarga dirasuki rasa cemas. Lalu, upaya pencarian dilanjutkan ke famili dan teman Saola. Namun, hasilnya tetap nihil.
Diakui Zahara, sejak sekolah di SMKN 2 Bukittinggi, Saola memang tidak diizinkan memiliki HP. Hal ini jadi kendala tersendiri dalam upaya pencarian. Walaupun begitu, upaya pencarian terus dilakukan bahkan dilakukan ke sejumlah daerah tetangga. Hingga waktu libur sekolah usai, Saola tak kunjung kembali.
“Kabar ini juga telah disampaikan ke sekolah. Upaya pencarian juga dilakukan sekolah dengan bertanya ke teman dekat Saola. Sayang, tak satupun teman Saola yang mengetahui keberadaannya,” ungkap Zahara.
Saat ada informasi Saola tengah di Padang, Zahara dan keluarga juga pergi menelusurinya ke ibu kota provinsi Sumbar itu. Namun, hasilnya tetap nihil. Juga tersiar kabar, Saola ada di daerah Panam, Kota Pekanbaru. Ketika didatangi ke tempat itu, hasilnya tetap sama, nihil. Pencarian terus dilakukan sampai April lalu. Memasuki Mei ini, Zahara mengaku telah pasrah untuk mencari si bungsu yang pendiam dan jarang keluar rumah itu.
“Kami sekeluarga hanya berharap, anak kami bisa ditemukan dalam keadaan selamat dan tidak seperti dua orang gadis yang dibunuh tersebut,” harap Zahara, usai melaporkan kehilangan anaknya itu ke Polres Bukittinggi, kemarin.
Facebook Wisnu Terus Ditelisik
Terkait laporan Zahara ini, penyidik polisi kembali berupaya membongkar 7 akun facebook milik Wisnu Sadewa, sebagai pelaku pembunuh berantai yang menggemparkan Agam dan sekitarnya itu. Upaya ini sedikit menemui jalan buntu, karena Wisnu bersikeras hanya membunuh dua orang yakni Rusyada Nabila (16) dan Nefrida Yanti (23).
Sampai sekarang, catatan orang hilang termasuk yang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal terdapat sebanyak tiga orang yang masuk ke wilayah Polres Bukittinggi dimana satu laporan masuk ke Polres Agam. Dua orang korban, jasadnya telah ditemukan. (wan)
sumber: posmetropadang.com
Anonim
Kamis, 09 Mei 2013 pukul 23.34.00 WIB
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Bram gothic
Rabu, 15 Mei 2013 pukul 03.58.00 WIB
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Posting Komentar